Akhaq

Ketika Nama Kita Dipanggil*
Sahabatku yang semoga dirahmati Allah.
Setiap kali pulang dari rumah takziah, kita selalu diajak untuk merenung lebih dalam tentang kehidupan.
Di rumah duka, kita pasti akan disadarkan, bahwa dunia ini adalah sebuah terminal, kita semua sedang duduk. Kita semua sedang menunggu giliran.
Ketika nama kita dipanggil, kita mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, harus berangkat.
Kanker, serangan jantung atau penyakit lainnya, termasuk juga kecelakaan atau bencana alam, hanyalah sebuah jalan atau sarana. 
Lucunya, kita semua tahu tentang kebenaran ini tapi kita tidak pernah sungguh-sungguh menyadarinya.
Kita kadang menganggap akan hidup lama di dunia ini atau juga, seperti kata seorang sahabat saya : Kita berpikir kematian itu hanya milik orang lain.
Di tengah- tengah waktu yang berlari dengan sangat cepat, kehidupan kita – anda dan saya – sedang melaju dengan pasti menuju titik akhir.
Kita bahkan tidak tahu sama sekali titik akhir itu ada di mana.
Mungkin ia berjarak 30 tahun, 20 tahun, 10 tahun atau jangan-jangan hanya hitungan hari. Siapa yang bisa tahu?
Tidak ada satu manusia pun yang bisa mengandalkan kesehatan, kekuatan dan kekayaannya untuk menangguhkan kematiannya.
Saya tidak tahu anda berusia berapa.Tapi, jika saat ini ada yang berusia 20-an tahun dan anda tengah mengagungkan kemudaan anda, percayalah, anda sedang ada di dalam mimpi.
Saat Anda tersadar, tentang fananya dunia kehidupan ini. Anda akan melihat rambut Anda mulai menipis, memutih dan pasti menua di dalam proses kehidupan.
Tiga puluh tahun lalu saya adalah seorang anak muda yang enerjik, penuh cita-cita, hampir tidak pernah berpikir tentang kematian.Lalu semuanya berlalu dengan sangat amat cepat.
Dulu orang-orang memanggil dengan sebutan nama, lalu Mas/ Mbak, Pak/ Bu dan kemudian berubah menjadi Om/ Tante.
Tak lama lagi, orang-orang mungkin akan memanggil saya dengan sebutan kakek/nenek atau opa/oma.
Saya punya teman yang kini berusia 50 tahun lebih.Beberapa tahun lalu, ia terperangah karena tiba-tiba orang-orang mulai menyebut dia sebagai Om/Tante.Ia tidak bisa menerima kenyataan ini..Tiap kali orang-orang memanggil dia Om/ Tante, entah itu pelayan restoran atau penjaga toko, ia marah besar.
Ia belum bisa menerima kenyataan. Ya, kenyataan yang tidak bisa dibantah adalah kita semua – seberapa banyaknya pun harta atau tinggi ilmunya, pengetahuan kita, kita semua setiap hari akan bertambah tua.
Menua setiap hari adalah kodrat kita sebagai manusia. Saat kita melihat di depan cermin, kita mungkin melihat sosok diri kita yang sama dengan kemarin.
Namun, sesungguhnya perubahan sedang terjadi dalam diri kita.Perubahan menjadi tua.Tidak ada yg sama antara kemarin, hari ini, dan besok.
Bukan hanya tubuh kita, tapi juga semua benda yang ada di sekeliling kita.
Semua barang kita : rumah, televisi, jam tangan, lemari, pakaian, mobil, sepeda motor, semuanya sedang berada dalam proses penuaan. *Kita tidak melihat apa pun, tetapi kemerosotan sedang terjadi di dalam barang-barang tersebut.
Begitu juga dengan tubuh kita.Tidak ada yang abadi di dunia ini. Lalu, jika kemerosotan secara fisik setiap saat berproses dalam diri kita dan kematian hanya soal waktu, apakah kita akan menjalani kehidupan ini dengan ratapan dan tangisan?
Kita memang tidak bisa melawan proses penuaan tubuh kita, namun kita bisa melawan kemerosotan dari sesuatu yang justru menghidupi tubuh kita, yakni batin/roh kita.
Jika tubuh kita berubah menjadi tua dan lemah setiap hari, mengapa kita tidak mengubah batin/ roh kita menjadi lebih baik dan lebih baik setiap hari? 
Tidak ada yang tetap sama dalam kehidupan ini.Begitu juga dengan pola pikir dan paradigma kita. 
Sementara tubuh kita mengalami kemerosotan, kita memperbaharui cara berpikir – hati kita – dari hari ke hari.
Memahami sungguh-sungguh bahwa kehidupan ini hanya sangat sementara dan karena itu waktu yang tersisa amatlah bernilai, akan membuat kita benar-benar menghargai kehidupan ini.
Tidak ada yg lebih baik dalam kehidupan ini, selain setiap hari terus belajar untuk mengisi kehidupan ini dengan hal-hal yang baik.
Mencintai dengan lebih baik.Mengerti orang lain dengan lebih baik dan berpikir yang bijaksana.Memaafkan dengan lebih baik.Membantu orang lain dengan lebih baik.
Dan dengan itulah kematian akan menganugerahkan kehidupan yang jauh lebih baik buat kita.
*Semoga bermanfaat*

Orang yang suka dengan sengaja membuat fitnah, mengobarkan fitnah, mendukung fitnah menjauhkan dirinya dari keselamatan (Imam Ibnu Al Jauz)

Lembutnya nasihat ni…     

 Adalah hal biasa jika kau melihat perahu di atas air, namun bahaya bila melihat air dalam perahu. Maka engkau boleh berada di hati dunia tapi jangan kau tempatkan dunia didalam hatimu.                               

Jika kau pernah merasa rugi sesuatu yang tidak pernah kau sangka suatu hari, maka sesungguhnya Allah akan memberimu rezeki suatu hari yang tidak pernah kau kira akan memilikinya

Optimislah saat segala urusan terasa sulit bagimu, kerana Allah telah bersumpah dua kali “Sesungguhnya sebuah kesulitan bersama kemudahan, sesungguhnya sebuah kesulitan bersama kemudahan”

Kehidupan bertanya kepada kematian: 

mengapa manusia mencintaiku dan membencimu?  maka maut menjawab: “Karena kau adalah kebohongan yang indah, sedangkan aku adalah kenyataan yang menyakitkan”

Kita tidak tahu setelah Allah merahmati kita, apalagi yang boleh membuat kita masuk syurga?? Apakah itu rukuk atau sedekah, atau air yang kita berikan, atau keperluan orang beriman yang kita tunaikan, atau doa, ataukah dzikir kita?? maka beramal lah dan jangan mempertikaikan!

Letakkan sedikit perasaan pada akalmu agar dia lembut

dan letakkan sedikit akal pada perasaanmu agar dia lurus

Aku takjub kepada hati yang menerima kesakitan dengan diam, dan menilai kesalahan orang lain dengan niat yang baik

Ketika kau meyakini bahwa setelah  kesengsaraan adalah sebuah kebahagiaan dan setelah air mata yang mengalir adalah senyuman, maka sesungguhnya kau telah melaksanakan ibadah yang amat agung iaitu berprasangka baik kepada Allah.

Jika sakitnya dunia membuatmu lelah maka janganlah bersedih……… barangkali Allah ingin mendengar suaramu dalam doamu……..dan jangan kau tunggu kebahagiaan untuk tersenyum……..namun tersenyumlah sehingga kau bahagia………mengapa kau berfikir banyak sedangkan Allah adalah yang Maha Mengatur…. 

Mengapa gundah akan sesuatu yang tidak kita ketahui sedangkan segala sesuatu Allah sudah tahu……..oleh kerana itu tenanglah karena engkau selalu berada pada pengawasan Allah yang Maha Menjaga……dan ucapkan dengan hatimu sebelum dengan lisanmu………..aku serahkan segala urusanku kepada Allah.

Jika kau tidak tahu alamat rezekimu…… janganlah takut……karena rezeki Allah tahu dimana alamatmu…jika kau tidak boleh sampai kepadanya……niscaya dia akan sampai kepadamu..

Sebagai penutup..

Jika engkau berniat utk share faedah yang sangat berharga ini,,

Jangan lah lupa berniat baik/Luruskan Niat

Semoga dengan niat baik ini Allah Swt berikan kelancaran dalam segala urusan kita..

Keberkahan dalam rezeki kita..

Dijaga dari segala mara bahaya..

Diluaskan rezeki kita..

*Dijaga aqidah kita beserta keluarga dan anak cucu daripada segala aliran dan aqidah yang menyimpang..*

Dan ditutup umur kita semua dalam keadaan husnul khatimah,

Amiinn Allahumma Amiinn..

Hadiah untuk saudaraku yang kucinta..

Berbagilah akan faedah ini kepada handai taulan supaya mereka kelak menjadi saksi akan ibadah ini.

shodakollohul adzim 🏻🏻🏻

KEBANGGAAN TERSELUBUNG*_ 

_*Beberapa orang memiliki  kemampuan untuk selalu berpuasa Senin dan Kamis, sepanjang tahun, tapi yang lain mungkin tidak bisa Namun mereka memiliki kemampuan bangun di tengah malam untuk Shalat Tahajjud setiap malam, tetapi yang lain tidak dapat bangun meskipun sudah berusaha*_ 
_*Yang lain lagi tidak bisa melakukan kedua hal di atas, tetapi di mana pun mereka berjalan, mereka bersedekah dengan murah hati kepada para pengemis*_ 
_*Beberapa orang tidak memiliki kekuatan untuk melakukan ibadah tambahan, tetapi mampu menjaga hati yang bersih dan wajah yang tersenyum terhadap orang-orang sepanjang waktu*_ 
_*Yang lain lagi tidak melakukan apa-apa selain hanya membuat anak-anak tertawa ketika bertemu dengan mereka*_ 
_*Intinya adalah :*_
_*Jangan pernah berfikir bahwa mereka yang tidak melakukan seperti apa yang kita lakukan lebih rendah daripada kita, atau tidak memiliki apa pun yang bisa dipersembahkan bagi orang lain*_ 
_*Jangan pernah berfikir bahwa tindakan kita untuk beribadah lebih baik dari pada tindakan orang lain*_
_*Jangan biarkan kesalehan kita menumbuhkan kebanggaan terselubung dalam diri kita*_
_*Jangan biarkan kesalehan kita mengisolasi diri kita dari keluarga dan teman. Jangan biarkan itu membuat kita merasa lebih suci dari orang lain.*_ 
_*Keturunan kekayaan, kemampuan ilmiah, warna kulit kita, kekuatan di medan perang bukan kriteria untuk kesalehan kita.*_ 
_*Ada banyak di Afrika, Eropa, Asia, Cina dan seluruh dunia yang mungkin lebih dekat dengan Allah daripada kita karena fakta sederhana bahwa mereka dapat menanggung kesulitan dan mengatasi cobaan lebih baik daripada kita.*_ 
_*Penampilan dan pakaian kita bukanlah kriteria untuk kesalehan.*_
_*Ada banyak manusia di dunia ini yang lebih dekat dengan Allah SWT meskipun mereka tampak biasa-biasa saja.*_
_*Afiliasi kita dengan sebuah jamaah atau lembaga ilmiah mana pun, harus menjadi sarana untuk memusnahkan ego dan kebanggaan kita, tanpa memandang rendah orang lain.*_
_*Ada banyak yang hatinya murni meskipun tidak ber-afiliasi dengan salah satu di atas.*_ 
_*Hal ini bukan paspor otomatis ke Surga.*_
_*Ada orang yang masuk surga hanya dengan memuaskan dahaga seekor anjing, yang lain mendapatkannya dengan hanya memaafkan semua orang setiap hari sebelum tidur.*_
_*Mereka tidak memiliki banyak hal untuk ditampilkan, tetapi apa yang mereka lakukan, penting bagi Allah*_ 
_*Seseorang mungkin berjalan melalui gerbang surga dengan modal sangat sedikit dan kehadirannya ketika hidup di muka bumi tidak dianggap penting, sementara yang lain dengan perbuatan yang jauh lebih besar justru binasa karena kesombongan mereka.*_ 
_*Jangan terkejut jika orang itu menuntun Anda berjalan melewati gerbang Surga.*_
_*MARILAH KITA SELALU MELIHAT HAL BAIK YANG ADA PADA DIRI ORANG LAIN*_ 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *